Presiden RI Joko Widodo telah menanda tangani Surat Keputusan (SK) yakni Keppres Nomor 120/p tahun 2021 terhadap 11 orang Tim Seleksi Calon Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI.
Tim ini akan melakukan proses seleksi terhadap calon komisioner KPU dan Bawaslu RI untuk periode 2022 – 2027.
Ke 11 anggota tim seleksi yang ditunjuk tersebut masing-masing terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris dan anggota.
Salah satu dari 11 anggota yang masuk dalam tim seleksi tersebut adalah Abdul Ghaffar Rozin, seorang ulama yang kini menjabat sebagai Ketua Asosiasi Pesantren Nahdlatul Ulama atau Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI NU). Ia pernah menjabat sebagai staf khusus presiden bidang keagamaan dalam negeri pada 14 Mei 2018.
Gus Rozin juga merupakan salah satu tokoh yang mendukung penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.
Pada 18 Mei 2018, ia diangkat sebagai salah satu dari 200 ulama yang direkomendasikan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.
Profil Singkat Abdul Ghaffar Rozin
Abdul Ghaffar Rozin atau Gus Rozin lahir di Kempek, Cirebon, Jawa Barat. Ia adalah putra dari ulama asal Pati, Mohammad Sahal Mahfudz.
Ia menempuh bangku kuliah di Universitas Paramadina, jurusan Hubungan Internasional dan kemudian melanjutkan pendidikan S2 di Monash University jurusan Bidang Studi Kepemimpinan, Kebijakan, dan Perubahan, dimana ia lulus pada tahun 2004.
Setelah itu, ia bekerja sebagai Komisaris Independen PT Waskita Beton Precast sejak Agustus 2017. Ia juga menjadi rektor di Institut Pesantren Mathaliul Falah. (rmi)
Discussion about this post