• Call: +62 812 7823 4876
  • E-mail: pwrmisumsel@gmail.com
  • Login
  • Register
PW RMI NU Sumsel
  • Home
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kategori
    • Bahtsul Masail
    • Ulama
    • Pustaka
    • Seputar RMI
    • Dakwah
    • Program RMI
  • Network
    • Nu Online
    • RMI NU Pusat
    • PW NU Sumsel
No Result
View All Result
PW RMI Sumsel
No Result
View All Result
Home Dakwah

Khutbah Idul Adha 1442 H: Meneladani Pengorbanan dan Keikhlasan Nabi Ibrahim

Inspirasi bagi kita untuk menghadapi cobaan merebaknya Covid-19

PWRMISumsel by PWRMISumsel
19 July 2021
in Dakwah
Reading Time: 7 mins read
0
Khutbah Idul Adha 1442 H: Meneladani Pengorbanan dan Keikhlasan Nabi Ibrahim

Baca Juga

Bulan Rajab Tiba; Inilah Beberapa Amaliyah Utama untuk Bulan Rajab

9 Masyayikh NU Sepakat Jadwal Muktamar ke 34 Diundur Hingga Januari 2022

RMI PBNU Launching Program Gerakan Pesantren Asuh (GPA)

Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) telah resmi menetapkan Hari Raya Idul Adha 1442 H melalui sidang isbat yang digelar pada 10 Juli 2021. Penetapan tersebut mendapatkan kesepakatan bahwa Hari Raya Idul Adha jatuh pada 20 Juli 2021.

Peringatan salah satu hari besar umat Islam itu akan terselenggara di tengah pandemi Covid-19 dan pemberlakuan PPKM Darurat di sejumlah daerah.

Khutbah Idul Adha 1442 H/2021 M, PW RMI NU Sumsel

Meneladani Pengorbanan dan Keikhlasan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, Agar Kita Mampu Ikhlas dan Tawakkal dalam Menghadapi Pandemi Covid-19 Saat ini

Khutbah I

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. الله أكبر كبيرا و الحمد لله كثيرا و سبحان الله بكرة و أصيلا، الله أكبر ما تحرك متحرك و ارتج، و لبى محرم و عج، و قصد الحرم من كل فج, وأقيمت لله في هذه الأيام مناسك الحج، الله أكبر ما نحرت بمنى النحائر، وعظمت لله الشعائر، وسار إلى الجمارات سائر، وطاف بالبيت العتيق زائر، الله أكبر إذا أفاضوا لزيارة الطواف مكبرين، وللسعي بين الصفا و المروة مهرولين، وللحجر الأسود مستلمين و مقبلين، ومن ماء زمزم شاربين و متطهرين. الله أكبر سبحان ذي الملك و الملكوت، سبحان ذي العزة و الجبروت، سبحان الحي الذي لا يموت، سبحان ربك رب العزة عما يصفون. وسلام على المرسلين و الحمد لله رب العالمين أحمد الله حمد من وفقه فعرفه، وأشكر الله على ادراك ذي الحجة ويوم عرفة. واشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن سيدنا محمدا عبده و رسوله نبي أرسله الله بالرحمة و الرأفة. اللهم صل وسلم وبارك على محمد و على اله و أصحابه اولى التقوى و المعرفة وسلم تسليما كثيرا أيها الناس اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون. قالَ اللهُ تَعَالىَ فِيْ كِتَابِهِ الكَرِيْمِ : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Saudara-saudara kaum Muslimin hafidhakumullah,

Gemuruh takbir, tahmid dan tasbih sejak kemarin sore menggetarkan hati setiap jiwa yang beriman dan takut kepada Allah ﷻ. Seluruh kaum Muslimin tanpa terkecuali, mulai anak-anak hingga orang tua, laki-laki maupun perempuan, yang sehat maupun yang sakit, baik sendiri-sendiri maupun berjamaah, baik berdiri, duduk ataupun tiduran, mengumandangkan takbir, tahlil dan tahmid. Bahkan bebatuan, tumbuhan dan seluruh alam raya mengumandangkan takbir untuk menghidupkan sunah Rasulullah ﷺ dengan mengagungkan dan mensucikan asma Allah ﷻ.

Saudara-saudara kaum Muslimin yang berbahagia,

Marilah kita meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya taqwa. Di momen yang mulia ini, di hari yang agung hari ini, kita patut bersyukur kepada Allah SWT karena kita masih diberikan umur panjang, hingga kita masih memiliki kesempatan untuk merayakan Hari Raya Idhul Adha 1442 H dalam keadaan sehat wal afiat, sebagaimana tahun tahun sebelumnya.

Idul Adha diambil dari kata Ied, yaitu tempat atau momen untuk berkumpul dengan gembira dan merayakan kegembiraan; sedangkan Adha artinya adalah pengorbanan atau kurban. Maka Idul Adha artinya adalah tempat atau hari dimana orang orang berkumpul dengan riang gembira untuk merayakan momen ibadah kurban.

Karena kita pada hari ini berada pada jamuan Allah SWT, maka kita diharamkan untuk berpuasa di hari raya Idul Adha ini dan pada hari tasyrik.

Beruntunglah mereka yang bisa melaksanakan ibadah qurban pada tahun ini, Allah menjanjikan pahala dan pengampunan dosa di setiap helai bulu binatang yg dikurbankan. Hal ini menunjukkan betapa banyak dan besarnya pahala dan pengampunan yang Allah berikan kepada orang-orang yang berqurban.

Di momen Idul Adha yang penuh berkah ini, kita selalu diingatkan dengan betapa kuatnya keimanan Nabi Ibrahim AS, ketika ia diperintahkan Allah untuk menyembelih anaknya, Nabi Ismail AS.

قَالَ يَٰبُنَىَّ إِنِّىٓ أَرَىٰ فِى ٱلْمَنَامِ أَنِّىٓ أَذْبَحُكَ فَٱنظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ

Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka Bagaimana pendapatmu!”

Nabi Ibrahim mendapatkan wahyu, perintah dari Allah untuk menyembelih anaknya, Ismail. Padahal Ismail ini merupakan anak satu satunya saat itu, yang telah Nabi Ibrahim nantikan kehadirannya sejak lama.

Sedih, pasti Nabi Ibrahim merasa sedih; gejolak perasaan manusiawi tentunya ada, namun beliau berpasrah kepada ketentuan dan perintah Allah SWT, beliau hanya tunduk dan patuh sepenuhnya dengan perintah dan ketentuan Allah SWT. Maka, sungguh beliau layak menyandang gelar Kholilullah, kekasih Allah SWT.

Dan betapa Nabi Ismail AS, putra beliau juga dengan pasrah dan tawakkal kepada ketentuan Allah SWT, yang dengan bijaknya saat ia ditanya oleh ayahnya, ia menjawab:

قَالَ يَٰٓأَبَتِ ٱفْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِىٓ إِن شَآءَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلصَّٰبِرِينَ

“Wahai Ayahku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”.

Hingga kemudian ketika perintah itu dilaksanakan dan ketika Nabi Ismail akan disembelih dengan pisau yang tajam, pisau itu tidak dapat melukai Nabi Ismail. Sebagai gantinya, Allah SWT mengirimkan kambing yang istimewa, sebagai gantinya Allah SWT berikan kebahagiaan berupa hewan qurban yang langsung Allah SWT kirimkan melalui perantara Malaikat Jibril,

فَدَيۡنٰهُ بِذِبۡحٍ عَظِيۡمٍ
Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.

Ma’asiral Muslimin rakhimakumullah

Allah SWT memberikan ujian kepada Nabi Ibrahim AS dan beliau pun sanggup melewatinya dengan keteguhan hati dan patuh kepada perintah Allah. Dan adalah hak Allah untuk menguji hamba yang dikehendaki-Nya dengan bermacam ragam bentuk ujian yang dipilih-Nya

Bila ujian itu telah ditetapkanNya, tidak seorang pun yang dapat menolak dan menghindarinya. Namun sejatinya di balik cobaan dan ujian yang berat itu, pasti terdapat hikmah dan rahasia yang tidak terjangkau oleh nalar pikiran manusia.

Dari kejadian itu, kemudian hingga saat ini kita disyariatkan untuk menyembelih hewan qurban, untuk berqurban sebagai bentuk pengabdian dan penghambaan kita kepada Allah SWT, sebagai bentuk ketaatan kita dalam mengharap ridho Allah SWT, sebagai bentuk pengorbanan kita terhadap hal hal yang bersifat duniawi yang kemudian dituntut untuk semata hanya mengharap ridho Ilahi.

Sebagaimana Imam Ghozali berkata dalam Kitab Ihya Ulumuddin Juz 4,

فَلَيْسَ المَقْصُودُ مِنْ إِرَاقَةِ  دَمِ القُرْبَانِ الدّمَ وَاللَّحْمَ بَلْ مَيْلُ القُلُوْبِ عَنْ حُبِّ الدُّنْيَا وَبَذْلُهَا إِيْثَارًا لِوَجْهِ اللهِ تَعَالَى

Bukanlah maksud dari mengalirkan darah (penyembelihan) binatang qurban adalah darah dan daging, namun ( maksudnya adalah) menjauhkan hati dari cinta dunia, dan mengorbankannya sebagai bentuk mengutamakan (ridha) Allah SWT.

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ و للهِ الحَمْد

Saudara-saudara kaum Muslimin yang berbahagia.

Bercermin pada ujian yang dihadapi Nabi Ibrahim saat itu dimana Ia diperintah oleh Allah untuk mengorbankan anaknya, dan Ia justru bersikap patuh dan ikhlas terhadap ketentuan Allah SWT tersebut, dan juga sikap tegas Nabi Ismail yang ridho dan menerima segala perintah Allah, Allah pun menggantikannya dengan sesuatu yang agung dan istimewa. Maka, peristiwa tersebut adalah inspirasi dan bahan renungan bagi kita dalam menghadapi pandemi Covid saat ini.

Terlepas kita percaya atau tidak dengan Covid, keadaan saat ini memang sulit dan menghawatirkan; keadaan yang membikin bingung dan was was. Banyaknya orang yang wafat yang diduga terinfeksi Covid-19 merupakan teguran bagi kita, seakan kita hanyalah menanti giliran berikutnya.

Di tengah pandemi Covid-19 saat ini, di saat kehidupan perekonomian juga tidak stabil, kita dianjurkan untuk tunduk, patuh, pasrah, tawakkal dan ikhlas terhadap segala ketentuan Allah SWT.

Kita harus kuat dan yakin bahwa ketentuan Allah SWT adalah yang terbaik, dan semoga Allah SWT akan menggantikan segala kesulitan dan kesusahan yang kita hadapi saat ini, saat PPKM ini, dengan sesuatu yang menggembirakan, semoga Allah SWT gantikan kerugian-kerugian yang kita alami saat ini dengan keuntungan yang berlipat ganda, semoga Allah mengirimkan rezeki yang berlimpah kepada kita sebagai berkah sabar, pasrah tawakkal dan ikhlas kita dengan ketentuan Allah SWT.

Terlepas dari percaya Covid atau tidak, semoga mereka yang wafat mendahului kita, jika memang benar mereka wafat karena Covid, semoga Allah masukkan mereka sebagai golongan para syuhada yang masuk surga tanpa hisab dan bisa memberikan syafaat kepada keluarga mereka kelak, dimana ketika hari kiamat, diantara yang bisa memberikan syafaat adalah para Nabi dan para Syuhada.

Jika mereka, beliau-beliau yang wafat bukan karena Covid, semoga Allah ampuni dosa-dosa mereka, semoga sakit yang dialami sebelum meninggal adalah bentuk kaffaroh atau pelebur dosa atau bahkan sebagai ujian untuk meningkatkan derajat mereka di sisi Allah SWT.

Terlepas dari percaya Covid atau tidak, inilah keadaan pandemi yang melanda kehidupan kita saat ini; keadaan zaman sekarang, cuaca zaman sekarang, penyakit sekarang, sangatlah menghawatirkan, tidak pandang siapa pun itu, entah itu pejabat atau rakyat biasa, entah orang alim dan atau orang awam, entah orang miskin atau orang kaya; keadaan saat ini sangat memang menghawatirkan dan mencekam.

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ و للهِ الحَمْد

Saudara-saudara kaum Muslimin yang berbahagia.

Ajal kematian itu pasti dan pasti terjadi, namun Allah SWT memberi kekuatan agar kita berikhtiar, berusaha untuk bisa keluar dari segala ujian atau cobaan.

Ajal kematian adalah kepastian, dan Allah lah yang menentukan bagaimana dan dengan cara apa Allah menutup usia kita.

Yang tidak pasti adalah hati kita; hati kita sering lalai, lupa dan terlena dengan hal-hal yang bersifat duniawi. Bagaiman sholat kita, apakah kita sudah bertaubat, sudahkah kita melaksanakan perintah Allah SWT dengan baik dan benar dan menjauhi larangan-larangannya, dan apakah kita akan wafat dalam keadaan husnul khatimah. Itulah diantara yang tidak pasti yang terjadi pada kita.

Terlepas dari percaya Covid atau tidak, terlepas kita mendukung vaksinasi Covid atau tidak, mari kita sama sama menenangkan hati kita, jangan sampai kita mendahulukan ego, jangan sampai kita menonjolkan keangkuhan; di tengah kondisi seperti saat ini, kita semua ingin sehat, terhindar dari virus Corona. Kita semua ingin pikiran kita tenang dalam menjalankan aktifitas sehari-hari.

Untuk itu, mari kita hindari perdebatan yang merugikan diri sendiri dan mengusik pikiran kita yang pada akhirnya hanya akan menurunkan imun tubuh kita.

Terlepas dari percaya Covid atau tidak, masing masing kita memiliki keputusan, dan kita bertanggung jawab atas setiap keputusan yang kita ambil dan jalani tersebut. Pandemi Covid ini bukan untuk diributkan dan diperdebatkan, bukan pula senjata untuk saling menyalahkan dan mencari kambing hitam.

Karena mematuhi perintah Allah, perintah Rasul dan perintan ulil amri itu kewajiban, maka dalam upaya kita mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus Corona yang sedang melanda saat ini, mari kita tingkatkan disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Mari kita senantiasa melaksanakan anjuran pemerintah untuk selalu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengindari kerumunan dan meningkatkan imunitas tubuh kita.

Selanjutnya, mari kita juga bersama-sama menghindarkan diri menyebar hoax dan jangan gegabah dalam menshare informasi dari media sosial, terutama jika kita tidak menguasai bidangnya; bidang kesehatan ataupun obat obatan. Karena hal tersebut hanya akan memperkeruh situasi yang akibatnya meningkatkan kekhawatiran hati yang akan merusak imun tubuh kita.

رحم الله امرؤ عرف قدر نفسه

” (Semoga Allah merahmati orang yang mengenali kadar (kapasitas) dirinya “

Marilah kita semua saling menjaga, kita jaga keluarga kita, kita jaga orangtua kita, kita tingkatkan imun fisik kita dengan berolah raga, kita tingkatkan kesehatan kita dengan selalu berfikiran positif, dan yang terutama kita tingkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT dengan selalu berhusnudzon kepadaNya..

Bagi yang berqurban tahun ini, semoga Allah lapangkan rezekinya dan Allah berikan keberkahan kepada keluarganya. Bagi yang belum mampu berqurban, maka kita niatkan dari sekarang untuk bisa berqurban di tahun berikutnya.

Ada satu amalan yang mujarab dan jika kita amalkan, niscaya tahun depan kita bisa berqurban. Amalan tersebut ialah, siapkan celengan khusus, dari plastik, bambu atau kaleng; kita sisihkan uang sedikit atau banyak, setiap hari atau setiap minggu; kita usahakan dan paksakan diri kita untuk menabung, kita kuatkan niat dan komitmen kita untuk tidak membuka celengan tersebut walau kita  dalam keadaan mendesak, karena celengan tersebut kita niatkan untuk “Qurban”.

Tahun depan, ketika kita buka celengan tersebut, pasti kita akan mendapatkan kemudahan untuk membeli hewan qurban. Amalan ini sudah dilakukan oleh beberapa orang sholeh dan ia bisa berqurban setiap tahun, kendati pun penghasilan ekonomi mereka pas pasan.

Pada akhirnya, semoga Allah memberikan kepada kita taufiq dan hidayahNya sehingga kita selalu bisa melaksanakan ibadah qurban setiap tahunnya, sebagaimana yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk menghadapi keadaan saat ini dengan sabar, patuh dan taat, seperti taatnya Nabi Ibrahim serta ikhlas dan tawakkalnya Nabi Ismail, hingga kemudian kita semua mampu keluar dari pandemi Covid-19 ini dengan baik.

Akhirnya, semoga ibadah qurban kita diterima Allah ﷻ, dikuatkan iman kita; semoga Allah senantiasa menjaga kita semua, anak-anak kita, keluarga kita, saudara-saudara kita, tetangga-tetangga kita dari musibah dan bencana dan semoga kita semua diberi rezeki yang membawa berkah untuk beribadah kepada Allah ﷻ.

اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ . و الحمد لله رب العالمين. اللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنَهُمْ وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ وَاجْعَل فِي قُلُوْبِهِم الإِيْمَانَ وَالْحِكْمَةَ وَثَبِّتْهُمْ عَلَى مِلَّةِ رَسُوْلِكَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ وَأَوْزِعْهُمْ أَنْ يُوْفُوْا بِعَهْدِكَ الَّذِي عَاهَدْتَهُمْ عَلَيْهِ وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ إِلهَ الْحَقِّ وَاجْعَلْنَا مِنْهم

Ya Allah, ampunilah kaum mukminin dan mukminat, Muslimin dan Muslimat, perbaikilah di antara mereka, lembutkanlah hati mereka dan jadikanlah hati mereka keimanan dan hikmah, kokohkanlah mereka atas agama Rasul-Mu ﷺ, berikanlah mereka agar mampu menunaikan janji yang telah Engkau buat dengan mereka, menangkan mereka atas musuh-Mu dan musuh mereka, wahai Ilah yang haq jadikanlah kami termasuk dari mereka.

اللهمَّ ارْزُقْنَا الصَّبْرَ عَلى الحَقِّ وَالثَّبَاتَ على الأَمْرِ والعَاقِبَةَ الحَسَنَةَ والعَافِيَةَ مِنْ كُلِّ بَلِيَّةٍ والسَّلاَمَةَ مِنْ كلِّ إِثْمٍ والغَنِيْمَةَ مِنْ كل بِرٍّ والفَوْزَ بِالجَنَّةِ والنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Ya Allah, berilah kesabaran kepada kami atas kebenaran, keteguhan dalam menjalankan perintah, akhir kesudahan yang baik dan ‘afiyah dari setiap musibah, bebas dari segala dosa, keuntungan dari setiap kebaikan, keberhasilah dengan surga dan selamat dari api neraka, wahai dzat yang Maha Pengasih.

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Khutbah II

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

Versi PDF, download: Meneladani Pengorbanan dan Keikhlasan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS

*Dikompilasi dan disusun oleh: Gus Damas (PW RMI NU Sumatera Selatan)

SendShare2Tweet1ShareSend
Previous Post

Loan Rekbo, Korban Lakalantas Pajero Terjun ke Sungai, Ketua NU di OKU Timur

Next Post

NU – Muhammadiyah Imbau Salurkan Dana Qurban untuk Warga Terdampak Pandemi

Related Posts

Bulan Rajab Tiba; Inilah Beberapa Amaliyah Utama untuk Bulan Rajab

Bulan Rajab Tiba; Inilah Beberapa Amaliyah Utama untuk Bulan Rajab

1 February 2022
173
9 Masyayikh NU Sepakat Jadwal Muktamar ke 34 Diundur Hingga Januari 2022

9 Masyayikh NU Sepakat Jadwal Muktamar ke 34 Diundur Hingga Januari 2022

25 November 2021
66

Discussion about this post

Cek Update

Pondok Pesantren Daarul Mumtaz Karang Melati OKU Timur

Pondok Pesantren Daarul Mumtaz Karang Melati OKU Timur

1 March 2023
Kepengurusan PBNU Masa Khidmat 2022-2027 Resmi Dikukuhkan

Kepengurusan PBNU Masa Khidmat 2022-2027 Resmi Dikukuhkan

1 February 2022
Bulan Rajab Tiba; Inilah Beberapa Amaliyah Utama untuk Bulan Rajab

Bulan Rajab Tiba; Inilah Beberapa Amaliyah Utama untuk Bulan Rajab

1 February 2022

Terpopuler

  • Memahami Pedoman Tata Kelola Organisasi RMI NU

    Memahami Pedoman Tata Kelola Organisasi RMI NU

    316 shares
    Share 126 Tweet 79
  • Mengenal Tugas, Visi dan Misi Rabithah Ma’ahid Islamiyah

    180 shares
    Share 72 Tweet 45
  • Bagaimana Hukum Kirim Stiker atau Copy-paste Ucapan Duka Cita

    146 shares
    Share 58 Tweet 37
  • Panitia Muktamar NU ke 34 di Lampung Terbentuk, Berikut ini Susunannya

    103 shares
    Share 41 Tweet 26
  • Pondok Pesantren Ar-Rahman, Tegal Binanung, Plaju Darat Palembang

    47 shares
    Share 19 Tweet 12
PW RMI Sumsel

Info Link RMI

  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Profil Pesantren
  • Buat Akun
  • Ikut Posting

PW RMI Sumsel

  • Jl. Mayor Salim Batubara Lr. Nurul Huda No.1988, Sekip Jaya, Kemuning, Palembang, Sumatera Selatan 30116
  • Telepon: 0812 7823 4876, 0811 866 869
  • E-Mail: pwrmisumsel@gmail.com

© 2021 PW RMI Sumsel by Info Santri

No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kategori
    • Bahtsul Masail
    • Ulama
    • Pustaka
    • Seputar RMI
    • Dakwah
    • Program RMI
  • Network
    • Nu Online
    • RMI NU Pusat
    • PW NU Sumsel

© 2021 PW RMI Sumsel by Info Santri

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist