Setelah sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Rumah Sakit Islam (RSI) Surabaya, Jemursari, kurun waktu dua hari, Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar akhirnya diperbolehkan pulang ke kediamannya, untuk menjalani tahapan pemulihan kesehatan.
Putra sulung KH Miftachul Akhyar, Agus H Muzakki Yamani mengungkapkan, kondisi kesehatan ayahandanya dipastikan cukup baik, hanya butuh waktu istirahat untuk pemulihan.
KH Miftachul Akhyar yang juga Ketua Umum MUI Pusat, diperbolehkan pulang ke kediamannya pada Sabtu (14/8/2021) malam.
“Alhamdulillah, tadi malam Abuya sudah pulang dari RSI,” ujar Agus dalam keterangan yang diterima, Ahad (15/8/2021).
Demi mempercepat proses pemulihan, Gus Muzakki sapaan akrabnya, menambahkan untuk sementara waktu keluarga besar KH Miftachul Akhyar tidak menerima tamu.
Ia berharap, kesehatan ayahandanya dapat segera pulih seperti sediakala. Sehingga dapat kembali membimbing para santri, masyarakat dan menjalankan tugas sebagai Ketum MUI Pusat, seperti sediakala.
“Majelis Keluarga memutuskan untuk sementara waktu beliau tidak menerima tamu. Kami mohon maaf, dukungan dan doa, semoga kondisi beliau segera pulih seperti sediakala,” tuturnya.
Mewakili pihak keluarga besar. Gus Muzakki menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses penanganan pascainsiden kecelakaan lalu lintas yang dialami ayahandanya di Tol Salatiga-Solo KM 462.800, Kamis (12/8/2021) kemarin.
Mulai dari pihak yang membantu di lokasi kejadian, kemudian observasi kesehatan dan perawatan KH Miftachul Akhyar di Surabaya.
“Semoga beliau segera dapat beraktivitas kembali bersama kita,” imbuhnya.
Kronologi Kecelakaan
Sebelumnya, mobil ambulan yang mengantar Ketua Umum MUI Pusat KH Miftachul Akhyar pascainsiden kecelakaan di Tol Semarang-Solo, telah tiba di RSI Jemursari, Surabaya, pukul 13.30 WIB, Kamis (12/8/2021).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Rais Am PBNU itu kini sudah dirawat di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSI Jemursari, Surabaya.
Menurut Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam (RSI) Surabaya Prof Mohammad Nuh, kondisi KH Miftachul Akhyar dalam keadaan stabil.
Berdasarkan rekap medis yang diperoleh dari RSUD Salatiga Jateng, tempat pasien pertama kali, dirawat. KH Miftachul Akhyar hanya mengalami luka ringan berupa lecet pada beberapa bagian anggota tubuh.
“InsyaAllah tinggal kami observasi saja itu prosedur. Enggak ada keluhan. Ya karena kaget, orang sepuh, terus ya karena tabrakan tadi,” katanya saat ditemui awak media di halaman utama RSI Surabaya Jemursari, Kamis (12/8/2021).
Dilansir dari Tribunnews, menurut Kanit Laka Satlantas Polres Semarang Polda Jateng Ipda Setyo Wibowo, insiden yang terjadi, sekitar pukul 05.30 WIB itu, bermula saat mobil yang ditumpangi rombongan melintas di Tol Semarang-Solo dari arah Jakarta, dengan tujuan Kota Surabaya, Jatim.
Setelah Shalat Subuh di Rest Area Tol Salatiga, mobil melanjutkan perjalanan, kembali. Namun, di KM 462, sebuah truk di depan mobil rombongan tiba-tiba mengurangi kecepatan.
Akibatnya, lanjut Setyo, manuver kendaraan tersebut menyebabkan sopir pribadi Ketua MUI yang diduga dalam kondisi kelelahan, kaget dan tak bisa mengindari tabrakan.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Ia memastikan, pasca insiden, para korban langsung mendapat penanganan medis di beberapa rumah sakit terdekat.
Hanya saja, setelah terjadi kecelakaan, ungkap Setyo, sopir truk meninggalkan lokasi kecelakaan bersama kendaraannya.
“Informasi yang beredar saat melaju ada truk di depan berhenti mendadak tidak benar. Menurut kami truk sedang mengurangi kecepatan, tapi sopir Pak Kiai kaget,” ujar Ipda Setyo Wibowo, pada awak media di Semarang, Jateng, Kamis (12/8/2021). (rmisumsel/LDNU)
Discussion about this post