Kabar duka datang dari keluarga besar Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan, Jawa Timur. KH Nawawi Abdul Jalil yang merupakan pengasuh pondok meninggal dunia, Minggu (13/6/2021).
Kabar tersebut pertama dibagikan oleh akun twitter resmi Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur (PWNU Jatim), @pwnujatim.
“إنا لله و إنا إليه راجعون
Segenap keluarga besar Nahdlatul Ulama berduka yg mendalam atas wafatnya KH Mas Nawawi Abdul Jalil Sidogiri Pasuruan.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ,” tulis @pwnujatim.
Kabar duka ini juga disampaikan oleh Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD.
Inna lillah wa inna ilaihi raji’un. Tlh wafat hr ini (13/6/) Pengasuh Ponpes Sidogiri Pasuruan K. Nawawi Abdul Jalil, ulama’ sepuh yg sangat kharismatik. Ponpes Sidogiri adl salah satu ponpes terua di Indonesia dgn puluhan ribu santri dan alumni. Semoga almarh mendapat surga-Nya,” tulisnya di akun twitter @mohmahfudmd.
Dikutip dari laman resmi Pesantren Sidogiri, sidogiri.net, KH Nawawi Abdul Jalil memimpin Pesantren Sidogiri sejak 2005 setelah ayahnya, KH Abdul Alim bin Abdul Djalil meninggal dunia.
Pesantren Sidogiri sendiri dirintis oleh seorang Sayyid dari Cirebon Jawa Barat bernama Sayyid Sulaiman. Pesantren ini didirikan pada 1745 oleh Sayyid Sulaiman bin Abdurrahman Basyaiban yang masih keturunan keempat Syekh Syarif Hidayatullah yang biasa dikenal dengan Sunan Gunung Jati
Ponpes Sidogiri di Pasuruan adalah salah satu ponpes tertua di Jawa. PP Sidogiri sukses membangun koperasi khususnya di Jatim, salah satunya adalah swalayan Basmalah yang mudah ditemui di wilayah tapal kuda Jatim.
Kiai Nawawi merupakan salah satu kiai khosh bersama dengan sejumlah kiai lainnya Mas Syubadar, Langitan (Kiai Faqih), Lirboyo (Mbah Idris).
PW RMI NU Sumsel Ikut Berduka Cita
Mendengar kabar wafatnya KH Nawawi Abdul Jalil, pengasuh PP Sidogiri, segenap pengurus wilayah Rabithah M’ahid Islamiyah (RMi) NU Sumsel turut berbela sungkawa dan menginstruksikan shalat ghaib untuk almarhum di pesantren-pesantren di seluruh Sumsel.
PW RMI NU Sumsel juga merasa sangat kehilangan atas kepergian almarhum. Meski secara geografis tempat tinggal almarhum berada jauh dari wialayah Sumsel, tetapi ada kedekatan karena almarhum kiai sesepuh NU yang merupakan suri tauladan yang harus dijadikan panutan, terutama dari sisi keilmuan dan terobosan serta inovasinya dalam mengelola pesantren.
Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Semoga segala amal ibadah beliau diterima oleh Allah SWT dan semoga beliau husnul khotimah dan ditempatkan oleh Allah SWT di syurgaNya yang indah. (rmi/da)
Discussion about this post