Pengurus Wilayah Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (PW RMI NU) Sumatera Selatan melaksanakan istighosah dalam rangka peringatan HUT ke 76 Republik Indonesia sekaligus do’a bersama untuk melawan virus Corona (Covid-19).
Acara tersebut dilaksanakan secara virtual dan offline dan dipusatkan di Pondok Pesantren Al-Fath Talang Keramat Palembang, Sabtu (14/8/2021).
Hadir secara offline, Wakil Rais Syuriah PW NU Sumsel KH. Dimyati Amin Hamzah, Wakil Rais Syuriah PW NU Sumsel KH Ali Mohsin, Ketua PW RMI NU Sumsel KH. Syarif Chumas Asyawaly, Sekretaris PW RMI NU Sumsel Kiai Zainal Abidin, didampingi jajaran pengurus PW RMI NU Sumsel.
Secara virtual, hadir Ketua PP RMI NU KH. Abdul Ghaffar Rozin, Ketua Syuriah PW NU Sumsel KH. Affandi, Katib Syuriah PW NU Sumsel Kiai Nur Salim Habibi, Ketua PW NU Sumsel KH Amirudin Nahrawi, MPd. I, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru diwakili Staf Ahli Bidang Politik dan Hukum DR. Rosidin Hasan, MPd. I, serta pengurus PD RMI NU se-Sumsel dan undangan lainnya.
Acara dimulai pada pukul 14.00 WIB dan rangkaian istighosah dipandu oleh KH. Zainul Arifin, sedangkan pembacaan Ratib Alhadad dipimpin KH. Ahmad Idris, Mudir Pesantren Al-Fath.
Dalam sambutannya, Ketua PW RMI NU Sumsel, KH Syarif Chumas Asyawaly mengatakan acara doa bersama dengan tema “Istighosah dan Munajat untuk Negeri, Dalam Rangka Kemerdekaan Republik Indonesia ke 76” ini diniatkan sebagai upaya kita untuk tetap mengingat Allah SWT dalam situasi apapun.
“Pandemi Covid-19 bukan saja telah mengambil korban dari ulama dan kiai tetapi juga dunia pendidikan karena para santri dan anak sekolah tidak bisa mendapatkan hak mereka secara kualitatif. Mereka dipaksa untuk belajar secara daring yang dampaknya mengesampingkan pendidikan karakter,” ujar Gus Syarif, sapaan akrab KH. Syarif Chumas Asyawaly.
Melalui istighosah ini, tambah Gus Syarif, kita meminta kepada Allah SWT untuk segera menarik atau menghilangkan pandemi Covid-19 ini sehingga bangsa Indonesia yang kini memperingati ulang tahunnya yang ke 76 bisa segera sembuh dan menjalani kehidupan secara normal lagi.
Sementara itu, saat memberi sambutannya secara virtual, Ketua PP RMI NU KH. Abdul Ghaffar Rozin mengajak kita semua untuk tetap optimis dan terus melakukan ikhtiar yang maksimal dalam melaksanakan tugas sehari-hari.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan istighosah yang diselenggarakan PW RMI NU Sumsel, meski para pengurusnya belum resmi dilantik tetapi sudah melakukan kegiatan yang luar biasa. Semoga ini menjadi kunci kesuksesan untuk program-program selanjutnya, terutama dalam upaya pengembangan kemandirian pesantren,” kata Gus Rozin.
Pesantren, lanjut Gus Rozin, harus terus dikembangkan sebagai pusat reproduksi ulama. Pandemi Covid-19 ini telah membuat kita semua kehilangan begitu banyak ulama dimana untuk mendapatkannya kembali membutuhkan waktu yang lama.
“Meninggalnya para ulama dan kiai selama masa pandemi ini yang jumlahnya mencapai 760 ulama, termasuk bu Nyai, harus menjadi perhatian kita semua. Untuk itu, kita tidak boleh berhenti berikhtiar untuk memohon kepada Allah SWT agar menghapus pandemi ini segera,” imbuh Gus Rozin.
Di kesempatan yang sama, Gubernur Herman Deru yang diwakili DR. Rosidin Hasan, MPd. I, staf ahli bidang politik dan hukum, mengatakan bahwa istighosah ini merupakan ekspresi “hubbul wathon” kita agar apa yang sedang terjadi pada bangsa ini segera pulih seperti sedia kala.
“Pemerintah mengapresiasi upaya segenap elemen bangsa yang terus bekerja keras dan berdo’a agar pandemi segera berakhir,” kata DR. Rosidin.
Lanjut DR Rosidin, ikhtiar tidak cukup secara medis atau ikhtiar lahiriah saja, yang tidak kalah penting adalah ikhtiar secara spiritual. Kita semua harus terus bersinergi antar pemerintah dan segenap elemen bangsa. Istighosah ini merupakan ikhtiar batin untuk mengetuk pintu langit dan memohon kepada Allah agar musibah Virus Corona yang sedang melanda dunia segera diangkat oleh Allah.
Acara istighosah dan doa bersama ini juga disiarkan secara langsung melalui live streaming Facebook dan channel Youtube Toha TV agar warga Nahdliyyin dapat mengikutinya. (rmi/da)
Discussion about this post